Sabtu, 27 September 2008

the next action

Inti dari aksi AREMANIA sekarang adalah mengembalikan citra AREMANIA pada titik yang sebenarnya.Semua titik yang kita harapkan....Disinyinyalir adanya upaya2 dari berbagai pihak untuk mengeNOLkan bahkan meMINUSkan apa yang telah dicapai oleh AREMANIAEntah itu segala prestasi yang berbentuk penghargaan sebagai THE BEST SUPORTER 2 kali berturut2, (sungguh yang bagi saya, penghargaan ini bukan tujuan dan cita2 AREMANIA). Bagi saya pribadi, dua penghargaan tersebut, tidak ada apa2nya dibanding dengan PRESTASI TERBAIK yang telah ditorehkan sebelumnya.Apa itu?AREMANIA mampu menciptakan image luar biasa di hadapan warga ibukota, puluhan ribuan AREMANIA yang membanjiri ibukota selama hampir 2 pekan, tidak ada penjarahan, tidak ada kerusuhan yang masih sangat lazim (saat itu bahkan sampai sekarang) jika PSSI mempunyai hajatan pertandingan FINAL...Simpati luar biasa yang diterima AREMANIA saat itu adalah PRESTASI TERBAIK yang pernah diraih AREMANIABagaimana AREMANIA mampu santun diluar stadion dan sangat kreatif dalam stadion.
Dulur... banyak orang iri dengan apa yang telah kita raih, dan jangan lupa banyak pula dari kita bahkan diri saya sendiri terlalu SILAP dengan apa yang telah kita raih, kita seolah2 lupa bahwa apa tujuan utama kesantunan AREMANIA di dalam dan diluar stadion adalah menciptakan sepak bola sebagai suatu hiburan bagi semua golongan. One Stop Entertaiment, mungkin suatu hal yang terlalu muluk....Tapi sejak awal yang kita inginkan adalah STADION menjadi tempat semua orang, semua golongan, semua makhluk manusia yang mengaku sebagai AREMANIA...Saya dulu selalu dengan bangga memamerkan foto2 hasil jepretan camera HP sederhana saya (waktu itu samsung X600), ada foto anak balita dengan kaos arema, ada mbah2 yang memakai jarit tapi menggunakan syal AREMA, ada ibu2 penjual PECEL, ada cewek2 cantik dengan kaos AREMA dan pernik2 yang mempercantik penampilannya, dan semua foto itu dalam stadion yang penuh sesak AREMANIA...Saya selalu pamerkan ke teman2 kantor (kebetulan kantor saya di surabaya), saya bilang: "iki lho AREMANIA!"Mereka selalu kagum, dan berdecak: "Kok bisa ya? Apa ga takut?"
Tapi DULUR!!!!Kita terlalu terlena.... kita sudah merasa puas dengan yang telah diraih Akibatnya???? Saya pikir DULUR2 bisa mengejewantahkan dan menjawab pertanyaan saya tersebut
Kejadian terakhir, musibah terakhir yang menimpa KEKASIH KITA, AREMA, dengan berbagai sanksi yang tidak masuk akal, diharapkan dapat menjadi martil bagi kita semua...Menjadi pelecut untuk introspeksi diri, tidak sekedar bertopang dagu meratapi nasib, tidak pula harus berteriak sambil membawa palu dan batu, memamerkan emosi dan kebodohan diri, DAN TIDAK PULA BERTERIAK LANTANG MENUDUH ORANG LAIN LEBIH JAHAT DARI KITA.
Merenung apa yang terjadi, mencari solusi terbaik.Menurut saya, saat ini ketika makin keras BERTERIAK LANTANG MENANTANG REVOLUSI PSSI, maka semakin banyak orang yang akan melihat kita telah berubah....
Dulur, nasi telah jadi bubur, apapun alasan kita, KEDIRI MEMBARA, yang membuat kita dihukum hampir seumur hidup, (bagi saya hukuman larangan datang menyaksikan AREMA dengan atribut lengkap, sama dengan kita minum racun, tinggal kita mampu berapa lama bertahan melawan racun tersebut - yang artinya sama dengan hukuman mati)Terakhir kejadian KANJURUHAN...SEKALI LAGI!!!APAPUN ALASAN KITA!!!!Semua sudah terjadi, MEDIA MASSA telah lebih dulu memvonis AREMA dan AREMANIA dengan berita-berita yang tidak proporsional dan sangat menyudutkan AREMA/AREMANIA, sehingga bagi saya hukuman 3 tahun dari KOMDIS dan dikurangi menjadi 2 tahun oleh KOMDING, itu masih merupakan hukuman ringan, hukuman terberat justru datang dari masyarakat umum. Mereka sudah tidak percaya lagi, bahwa kehadiran AREMANIA akan membawa kedamaian bahkan hiburan bagi mereka. Yang hadir justru tatapan curiga dan sorot mata ketakutan. Jujur aja.... kalo kita terus menerus seperti ini, maka kita akan kembali ke titik [color=cyan][b]NOL[/b][/color], bahkan mungkin titik [b][color=red]MINUS[/color][/b].Tidak ada lagi orang tua yang akan mengijinkan anaknya untuk menonton AREMATIdak ada lagi suami yang dengan bangganya mengajak anak istrinya berangkat mendukung AREMABahkan mungkin cita2 saya, mengajak Junior (calon penerus perjuangan saya) untuk datang ke stadion, mulai mengenalkan dan menanamkan, menyemai kecintaan dia untuk AREMA dalam usia 3 tahun akan gagal berantakan... akan hanya akan menjadi angan2 belaka lelaki tua bodoh ini :demam:
Dulur, ayo kerjo bareng!!!Ayo ditoto bareng!!!Mari kita bersama2 melupakan musibah ini dengan bertafakur diri....Dalam konsep aksi ini, menghadapi musibah yang maha berat ini, maka kita diharapkan mampu berintrospeksi diri, berdiam diri, tapi bukan sekedar diam meratapi nasib, bukan sekedar diam karena tidak bisa bersikap. Berdiam diri disini diharapkan kita mampu berfikir secara logis, berfikir secara sistematis dengan menyiapkan strategi, memantapkan langkah, menyatukan tekad, untuk keluar dari segala tragedi yang telah mengunci jiwa, akal sehat kita.Jika kita masih belum mampu menahan gejolak, maka mari kita turun ke jalan, tapi turunnya kita ke jalan untuk meminta keadilan, tidak dengan segala gelombang amarah dan luapan emosi yang tumpah ruah....Aksi turun ke jalan, kita harus bisa merebut simpati dan hati publik, bahwa AREMANIA ANTI ANARKIS, maka dalam aksi turun ke jalan, tidak perlu kita berteriak-teriak menghujat2, mengobral sumpah serapah atau bahkan memamerkan otot. Berjuta2 sumpah serapah tidak akan mampu meluluhkan hati mereka yang dari baja karatan. Justru kita hanya akan dihadapkan dengan aparat keamanan yang dalam kondisi yang sama dengan kita, kecapekan, kepanasan, bahkan mungkin sama haus dan lapar, sehingga sangat mungkin terjadi kesalahpahaman, padahal tujuan kita bukan kofrontasi dengan POLISI tapi PSSI.Kita justru menampilkan sosok yang santun, sosok yang sabar namun mencari keadilan, sabar bukan berarti harus selalu diam, aksi turun jalan tapi tanpa teriakan kasar, dl. Tapi kita justru kita bikin kegiatan2 hiburan yang intinya menyindir PSSI, menganggu ketenangan mereka di kantor mereka selama 1 hari saja sudah cukup, yang penting kita bisa show of force, baik ke PSSI maupun media dan masyarakat.
Apa hanya itu?Masih banyak sekali yang harus kita kerjakan, banyak sekali yang harus kita pikirkan...Beberapa point yang sempat kita catat, antara lain:1. Mengirimkan SMS ke presiden SBY, sebagai bentuk "keluhan" atas ketidaknyamanan terhadap PSSI, caranya kirim segala keluhan kita dan kirim ke 9949, kalo semua AREMANIA mengirimkan SMS, paling tidak akan mendapat perhatian Presiden2. Membuat video dokumentasi untuk mengumpulkan opini AREMANIA tentang AREMA, AREMANIA, segala harapan dan keinginan mereka, opini yang dikumpulkan akan diambilkan dari AREMANIA2 yang selama ini tidak pernah muncul di media.3. Membuat berbagai spanduk untuk mengajak seluruh masyarakat mengirimkan SMS ke SBY4. Secara aktif mengirimkan berbagai artikel ke media2, menguasai media untuk ikut membentuk opini publik tentang AREMA/AREMANIA5. Aktif mengirimkan/menjelaskan ke orang2 yang dikenal (bahkan mungkin tidak dikenal) tentang kondisi yang menimpa AREMA/AREMANIA baik itu melalui SMS, obrolan, chatting, forum diskusi, email, dll
Sebenarnya masih banyak yang masih bisa kita lakukan....
yang perlu diingat, kita berupaya membentuk opini publik atau mengembalikan opini publik, pencitraan positif itu yang harus kita rebut kembali...Makanya dengan segala hormat, untuk sementara wacana mendorong revolusi PSSI mari kita hentikan, SEKALI LAGI!!! Kita telah menjadi terdakwa, maka akan sangat konyol sekali, dan orang akan melihat sesama penjahat saling menuding!!!!Kalau saja aksi/gerakan X-mania ini berhasil, revolusi PSSI itu akan datang dengan sendirinya...
CMIIW